Kamis, 28 Juni 2012

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL DERO PLAYSTATION DI JAKARTA TIMUR

ABSTRAKSI

Mestika Rian Dani. 10203700
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PADA RENTAL DERO PLAYSTATION DI JAKARTA TIMUR
PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2006.
Kata Kunci : Studi Kelayakan Pengembangan Usaha, Payback Periode, Net Present Value, Profitabilitas Indeks, Internal Rate of Return.
( ix  + 27  )
            Dalam Penulisan Ilmiah ini yang berjudul “Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Pada Rental Dero Playstation Di Jakarta Timur”. Peneliti ingin mengetahui secara pasti apakah rencana pengembangan usaha pada Rental Dero Playstation Layak atau Tidak.
            Data atau Variabel yang di gunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset – asset yang baru pada Rental Dero Playstation untuk tahun 2007 ke depan yang berjalan di Jl.Albaidho Jakarta Timur.
            Alat Analisis yang di gunakan adalah menggunakan metode Payback Period, Net Present Value ( NPV ), Profitabilitas Indeks ( PI ), dan Internal Rate of Return
( IRR ). Hasil perhitungan dari data yang di peroleh yaitu Payback Period yaitu 1 Tahun 9,04 Bulan, Net Present Value ( NPV ) menghasilkan nilai positif yaitu Rp.14.394.000,- Profitabilitas Indeks ( PI ) menghasilkan nilai lebih dari 1 bunga 32,627 % yang nilainya lebih besar dari tingkat suku bunga yang telah di tentukan yaitu 8 %. Oleh karena itu dapat di ambil keputusan bahwa rencana pengembangan Usaha Pada Dero Rental Playstation dapat di terima dan Layak untuk di laksanakan.
Daftar Pustaka ( 1988 – 2003 )



PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Perkembangan teknologi di dalam dunia entertaiment sudah semakin maju, contohnya Playstation suatu produk keluaran dari perusahaan elektronik terkemuka di dunia yaitu Sony yang berhasil menarik perhatian para pecinta games sehingga sangat diminati di seluruh penjuru dunia.
Playstation tidak hanya diminati oleh anak kecil saja, tetapi orang dewasa juga banyak yang menyukainya. Bahkan tidak hanya kaum lelaki saja yang gemar memainkannya, kaum wanita pun lumayan banyak yang gemar bermain Playstation. Playstation dapat menghibur dan menghilangkan rasa jenuh atas kegiatan sehari-hari dan dapat mengisi waktu luang untuk istirahat.
Di Indonesia sudah tidak asing lagi keberadaan Playstation, sudah banyak masyarakat yang mengenal Playstation. Namun tidaklah banyak masyarakat yang memiliki Playstation, hal ini dikarenakan harganya yang mahal sehingga tidak terjangkau. Bagi masyarakat yang tidak memiliki Playstation dapat menggunakan jasa penyewaan Playstation atau yang lebih dikenal dengan Rental Playstation.
Pada saat sekarang ini sangatlah sulit mendapatkan pekerjaan yang disebabkan minimnya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan serta tingginya standarisasi sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan adanya hal ini maka timbul pemikiran untuk menciptakan lapangan kerja.

Bagi masyarakat yang memiliki modal yang cukup dapat menciptakan badan usaha sendiri yang memerlukan tindakan dan keputusan manajemen yang tepat serta memilih lokasi yang strategis, misalnya badan usaha pada Rental Dero Playstation yang terletak di pinggir jalan dekat SMP 157. Rental ini sudah berjalan selama dua tahun lebih, terhitung dari tahun 2003 yang kegiatannya bergerak dibidang jasa yaitu penyewaan Playstation. Dalam jangka dua tahun rental ini cukup berkembang. Pelanggan Rental Dero Playstation ini adalah mayoritas anak SMP 157 dan sebagian kecil dari lingkungan masyarakat sekitarnya.
Dilihat dari banyaknya permintaan konsumen yang ingin menggunakan jasa Playstation ini maka tidaklah mungkin untuk dapat melayani semua keinginan konsumen tersebut, oleh karena itu Rental Dero Playstation ingin mengembangkan usahanya dengan menambahkan fasilitas seperti televisi, mesin Playstation, meja, kipas dan lain-lain. dengan  adanya pengembangan usaha ini maka perlu dilakukannya studi kelayakan guna menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Maka daripada itu penulis ingin meneliti kelayakan pengembangan usaha yang dilakukan Rental Dero Playstation dan memberi judul penulisan ilmiah ini “Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Pada Rental Dero Playstation Di Jakarta Timur”.

1.2              Rumusan Masalah, Pernyataan Penelitian dan Batasan Masalah
1.2.1        Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ilmiah ini adalah apakah rencana pengembangan usaha pada Rental Dero Playstation dapat memberikan keuntungan?
1.3              Tujuan Penelitan
Tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.                  Untuk mengetahui pertimbangan aspek dasar dan pemasaran atas rencana pengembangan usaha pada Rental Dero Playstation.
2.                  Untuk mengetahui pertimbangan aspek teknis operasi dan aspek keuangan atas rencana pengembangan usaha pada Rental Dero Playstation.
3.                  Untuk mengetahui layak tidaknya atas rencana pengembangan usaha pada Rental Dero Playstation.

METODE PENELITIAN

3.1        Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan dalam penulisan ilmiah ini adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu penyewaan playstation yang bernama Rental Dero Playstation yang berlokasi di Jl. Albaidho Jakarta Timur. Rental Dero Playstation ini menetapkan harga Rp. 3.000/jam untuk penyewaan playstation.

3.2        Data/Variabel yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah perkiraan (estimasi) pendapatan dari aset-aset yang baru pada Rental Dero Playstation   untuk tahun 2007 kedepan.

3.3      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dan keterangan serta informasi yang relevan, penulis melakukannya dengan cara :
1.                  Penelitian di Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap objeknya guna mendapatkan data-data primer maupun sekunder yang diperlukan untuk penelitian ilmiah ini.
2.                  Penelitian di Perpustakaan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari data-data yang diperlukan sebagai landasan teoritas untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. Dengan kata lain pengumpulan data melalui buku-buku yang ada didalam kepustakaan ataupun luar kepustakaan seperti surat kabar, majalah dan lain-lain.

3.4        Hipotesis
Apakah rencana pengembangan usaha pada Rental Dero Playstation layak atau tidak, jika dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis operasi serta aspek keuangan?

3.5        Alat Analisis yang Digunakan
Dalam penulisan ilmiah ini alat analisis yang digunakan adalah Payback Periode, Net Present Value (NPV), Profitabilitas indeks (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).




Kamis, 03 Mei 2012

KORUPSI DI INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sering kita mendengar kata yang satu ini, yaitu “KORUPSI”, korupsi adadisekeliling kita, mungkin terkadang kita tidak menyadari itu. Korupsi bias terjadi dirumah, sekolah, masyarakat, maupun diintansi tertinggi dan dalam pemerintahan. Mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh hal yang dilakukan itu. Hal ini sangat menghawatirkan, sebab bagaimana pun, apabila suatu organisasi dibangun dari korupsi akan dapat merusaknya.
Dari kenyataan diatas dapat ditarik dua kemungkinan melakukan korupsi, yaitu ;
1.      Metode yang digunakan oleh pendidik belum sesuai dengan kenyataannya, sehingga pelajaran yang diajarkan tidak dapat dicerna secara optimal oleh anak didik.
2.      Kita sering menganggap remeh bahkan malas untuk mempelajari hal ini , karena kurangnya moyivasi pada diri sendiri, sehingga sering sekali berasumsi “untuk apa mempelajari “ padahal itu sangat penting untuk diketahui agar tahu hak dan kewajiban kita untuk Negara ini.
1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, dapat ditarik rumusan masalah berikut ini :
1.      Apa yang melatarbelakangi terjadinya korupsi ?
2.      Apakah dampak Pemberitaan Korupsi Pada Masyarakat?
3.      Bagaimana penjatuhan pidana terhadap koruptor?
1.3   Tujuan makalah
Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui penyebab atau latar belakang terjadinya korupsi dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Definisi Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin corupto cartumpen yang berarti; busuk atau rusak. Korupsi ialah prilaku buruk yang dilakukan pejabat publik secara tadak wajar atau tidak legal untuk memparkaya diri sendiri.Menurut Prof. Subekti, korupsi adalah suatu tindak perdana yangmemperkaya diri yang secara langsung merugikan negara atau perekonomiannegara. Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek. Aspek yangmemperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaanuang negara untuk kepentingannya.
Korupsi Secara Hukum Merupakan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuanperaturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi. Pengertian “ korupsi “ lebih ditekankan pada pembuatan yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas atau kepentingan pribadi atau golongan.
Dari segi hukum korupsi mempunyai arti ;
a.       Melawan hukum
b.      Menyakahgunakan kekuasaan
c.       Memperkaya diri
d.      Merugikan keuangan Negara
Menurut perspektif hukum, pengertian korupsi secara gambling dijelaskan dalam UU No 31 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana.

2.2   Macam-Macam Korupsi
Tindak pidana korupsi yang dilakukan cukup beragam bentuk dan jenisnya. Namun, bila diklasifikasikan ada tiga jenis atau macamnya, yaitubentuk, sifat, dan tujuan.
1.      Bentuk korupsi
Bentuk korupsi terdiri atas dua macam, yaitu materiil dan immateriil.Jadi korupsi tidak selamanya berkaitan dengan penyalahgunaan uangnegara.Korupsi yang berkaitan dengan uang termasuk jenis korupsi materiil.
2.      Berdasarkan sifatnya
a.      Korupsi Publik 
Dari segi publik menyangkut nepotisme, fraus, bribery, dan birokrasi.Nepotisme itu terkait dengan kerabat terdekat. Segala peluang dankesempatan yang ada sebesar-besarnya digunakan untuk kemenangankerabat dekat. Kerabat dekat bisa keponakan, adik-kakak, nenek ataukroni.
Fraus, artinya, berusaha mempertahankan posisinya daripengaruh luar. Berbagai cara dilakukan untuk kepentingan ini. Sodok kanan, sikut kiri, suap kanan, suap kiri, semua dilakukan agar posisiyang telah dicapai atau diduduki tidak diambil pihak lain atau direbut orang lain. 
b.      Korupsi Privat
Sisilain korupsi ditinjau dari privat, yang dimaksud privat ada dua,yaitu badan hukum privat dan masyarakat. Ada dua model korupsi, yaitu: pertama internal, yakni korupsi yangdilakukan oleh orang dalam. Kedua internal-eksternal, yaknikolaborasi antara sektok privat dengan publik.
3.      Berdasarkan tujuannya
Pada umumnya tujuan korupsi, untuk memperoleh keuntungan pribadi,tetapi secara spesifik meliputi empat tujuan sebagai berikut:
a.       Politik, orang melakukan korupsi karena bertujuan politik.
b.      Di bidang ekonomi, dilakukan pun untuk kesuksesan bisnisnya.Kurang lebih wujudnya sama, praktik korupsi disini juga dilakukandengan segala cara. Tetapi, sasarannya adalah pemegang kekuasaan.
c.       Di bidang pendidikan,Fenomena jual beli gelar dan nilai adalah bukti kuat bahwa di lembagaini juga terjangkit korupsi.
d.      Di bidang hukum, praktik korupsi ditujukan untuk memperolehfasilitas dan perlindungan hukum. Fasilitas disini berupa kepastianhukum terhadap bisnis atau usaha koruptor.

2.3 Dampak Pemberitaan Korupsi Pada Masyarakat
Dengan demikian maka dapat disampaikan bahwa dampak terhadap pemberitaan pemberantasan korupsi pada masyarakat adalah sebagai berikut:
a.       Secara psikologis, masyarakat sangat bersimpati terhadap pemberantasan korupsi tersebut karena korupsi dianggap sebagai perbuatan yang sangat tercela dan memalukan karena merugikan orang lain dan Negara.
b.      Secara sosiologis, masyarakat mempunyai solidaritas sosiologis yang tinggi dalam mendukung para penegak hukum untuk memberantas korupsi, sehinga mereka akan membantu justru terus mengukuti serta mengamati kinerja para penegak hukum mengamati kinerja para penegak hukum dalam pemberantasan korupsi.
c.       Secara ekonomi, dengan pemberitaan tersebut masyarakat merasa ikut dirugikan karena apa yang telah mereka sumbangkan pada Negara di korupsi oleh orang lain (contoh: kasus pajak, Gayus Tambunan)
d.      Secara politis, pemberitaan ini akan lebih memberikan pelajaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemberantasan korupsi untuk lebih ditingkatkan.
Dengan demikian ternyata pemberitaan terhadap pemberantasan korupsi apabila diinformasikan dan dikemas dengan baik akan berdampak positif terhadap masyarakat dalam memerangi korupsi.Korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan didalam dunia politik , korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance).

2.4  Penjatuhan Pidana Terhadap Koruptor
Hukuman terhadap orang yang melakukan tindak pidana korupsi.
1.          Pidana mati
Dapat dijatuhkan hukuman mati kepada orang yang melawan hukum  atau merugikan bagi Negara ( perekonomian).
b.    Pidana penjara
Seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun.
c.     Pidana tambahan
Perampasan barang bergerak atau tidak bergerak yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Dari pembahasan seputar korupsi, dapat diberi kesimpulan yaitu:
1.       Korupsi ialah perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk memperkaya diri.
2.       Korupsi dinilai dari sudut manapun ia tetap suatu pelangaran.
3.       Korupsi mengakibatkan kurangnya pendapatan Negara dan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan.



DAFTAR PUSTAKA

§  www.yahoo.com

Selasa, 27 Maret 2012

AROMA KRIMINALISASI DI SELA-SELA EUFORIA PEMBERANTASAN KORUPSI

Nama          :   Lailan Syahraini.N
Kelas          :   3EA02
NPM          :   14209849
Fakultas     :   EKONOMI
Jurusan      :   S1-Manajemen


1. Data Publikasi
a. Judul : AROMA KRIMINALISASI DI SELA-SELA EUFORIA PEMBERANTASAN KORUPSI
b. Penulis : joko sugiarsono
c. Penerbit : SWA sembada
d. Reportase : ahmad Y.saputra,eddy D.iskandar,kristiana annisa,rias andriati,sigit anugroho,wini anggreini
e. Tgl/ No. Penerbitan : 26 mei - m9 juni 2010
f.  No. Halaman :92 - 96
g. Tema : Solusi Politik

2.Ringkasan Artikel

TUGAS REFERENSI ARTIKEL


      Menjadi eksekutif dan pejabat publik saat ini tidak semudah di era orde baru.selain tantangan ekonomi global yang semakin sulit,mata yang mengawasi setiap kebijakan dan tindakan yang mereka buat semakin banyak.lihat saja,semenjak era reformasi semakin banyak saja pejabat publik dan eksekutif BUMN yang digiring ke ruang pengadilan.kasus yang terbaru dan terbesar hingga saat ini adalah kebijakan pemberian dana talangan bank century senilai Rp.6,7 Triliun yang melibatkan wakil presiden Boediono dan sri mulyani.komisi pemberantasan korupsi (KPK) telah dan masih akan memeriksa Boediono dan sri mulyani guna menindaklanjuti rekomendasi Pansus DPR atas skandal Bank Century.
     Menurut muladi,pejabat public harus terikat pada perinsip Good governance.kebijakan yang dibuat harus memenuhi unsur-unsur taat hokum,fair,jujur,bertujuan untuk kepentingan umum,memiliki akuntabilitas,ada pertisipasi pihak-pihak yang terkait dan transparan.”kalau itu sudah dipenuhi,tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau merugikan,berarti kesalahannya administratif.
Tidak semua pejabat publik dan eksekutif BUMN yang dituduh melakukan pelanggaran hukum dan penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) itu benar-benar bersalah dimata hukum.banyak berita di media massa yang berhasil menunjukan ada saja oknum penegak hukum ataupun anggota legislatif yang berusaha memancing di air keruh.Rinaldi firmansyah,Dirut PT.TELKOM berpendapat mestinya BUMN itu dijalankan dengan norma korporasi.dengan demikian,mestinya ada pemisah antara risiko hokum dan risiko bisnis.
     Disisi lain,tentu banyak aparat penegak hukum dan anggota DPR yang akan menyangkal bahwa dari lembaga merekalah munculnya penyimpangan dalam semangat pemberantasan korupsi.Namun,untuk itu,Presiden SBY telah membentuk satgas anti mafia hukum,yang sejauh ini sudah menemukan kasus penyimpangan pajak gede-gedean.semoga keruwetan dan segala penyimpangan semacam ini bisa dibenahi dan di luruskan.harapan kita,tak lain adalah niat suci pemberantasan korupsi benar-benar mencapai tujuannya,yakni Indonesia lebih adil,makmur dan sejahtera. 

Bahasa Indonesia :
  •  Kata Mata pada paragraph pertama alenia kedua seharusnya diganti menjadi Maka.
  • Maksud dari dana talangan adalah dana bantuan. 
  • Kata telah dan masih yang terdapat di paragraph pertama alenia ke lima seharusnya tidak ada di alenia tersebut karena membuat penyataan semakin sulit di mengerti.
  • Pada paragraph ke dua alenia satu,arti dari good governance yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang baik. 
  • Pada paragraph ke dua alenia kedua ,arti dari akuntabilitas didefinisikansecara sempit sebagai kemampuan untuk memberi jawaban kepadaotoritas yang lebih tinggi atas tindakan “seseorang” atau “sekelompokorang” terhadap masyarakat secara luas atau dalam suatu organisasi. 
  • Maksud dari memancing di air keruh pada paragraph ke tiga alenia kedua yaitu melakukan tindakan yang bodoh dan melanggar peraturan. 
  • Maksudnya gede-gedean pada paragraph ke empat alenia kedua yaitu besar-besaran . 
  • Dan pada paragraph ke empat alenia ke tiga,maksud dari keruwetan yaitu keribetan dalam artian kesusahan.

Minggu, 20 November 2011

PRODUK AQUA

Nama : LAILAN SYAHRAINI NAINGGOLAN
Kelas : 3EA02
NPM : 14209849

Soal :

Pilih satu produk dan jelaskan faktor-faktor yang menentukan pemilihan produk tersebut dilihat dari faktor budaya, sosial dan psikologi ?


AQUA

Abstrak :
Dalam sebuah perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang untuk memasarkan sebuah produk.
Salah satunya dengan menggunakan reklame atau periklanan,karena dengan periklanan sebuah produk dapat dikenal distributor dan konsumen sehingga produk tersebut dapat dipasarkan.
Dan karena perilaku setiap konsumen berbeda maka harus ditinjau dari beberapa faktor yaitu faktor Sosial,Budaya,dan Psikologi.

TUJUAN dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen.

Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT. AQUA dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan bentuk baru kemasan dan penelitian tentang air.















Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.

Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.

Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan AQUA sebagai produsen air mineral terbaik, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.

Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Daftar pustaka
Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing management AQUA.

Senin, 31 Oktober 2011

Prilaku Konsumen

  1. Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa; Seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu.

Cirri-ciri konsumen diindonesia dibedakan berdasarkan keinginan,yaitu:
  • Cenderung memiliki memori yang pendek. Mereka cenderung mengingat manfaat produk jangka pendek. Cepat bosan dan mudah lupa.
  • Tidak memiliki perencanaan. Impulse buying masih merajai pengambilan keputusan sebagian besar orang Indonesia.
  • Cenderung berkelompok dan suka berkumpul.
  • Tidak adaptif terhadap teknologi baru.
  • Cenderung fokus kepada konteks.
  • Menyukai produk luar negeri.
  • Semakin memperhatikan masalah religius.Pangsa pasar dari produk-produk yang mempunyai nilai agama akan semakin besar.
  • Suka pamer dan gengsi
  • Banyak dipengaruhi oleh subculture. Maksudnya konsumen Indonesia akan semakin cair dan tidak lagi ada perbedaan antara suku dan geografis.
  • Tidak peduli lingkungan.

2.Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

3.segmentasi pasar dalam penetapan strategi pemasaran

     Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.

4.Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1.    Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.    Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.    Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.    Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.